pertanyaan tes interview untuk masuk universitas

pertanyaan tes interview untuk masuk universitas

pertanyaan tes interview untuk masuk universitas,pertanyaan tes interview kerja,pertanyaan tes wawancara masuk universitas,jawaban tes interview,jawaban tes interview di bank,jawaban tes interview yang baik,pertanyaan tes wawancara masuk perguruan tinggi,pertanyaan tes wawancara masuk kuliah,pertanyaan tes wawancara organisasi
pertanyaan tes interview untuk masuk universitas,pertanyaan tes interview kerja,pertanyaan tes wawancara masuk universitas,jawaban tes interview,jawaban tes interview di bank,jawaban tes interview yang baik,pertanyaan tes wawancara masuk perguruan tinggi,pertanyaan tes wawancara masuk kuliah,pertanyaan tes wawancara organisasi

Begitu pentingnya tahapan wawancara, bahkan hingga membuat Illinois Wesleyan University menawarkan voucher perjalanan USD200 bagi para pelamar dari keluarga tidak mampu agar mereka bisa melakukan wawancara di kampus. 

Wawancara pribadi adalah kunci untuk masuk ke sebuah perguruan tinggi asing. Calon mahasiswa yang bisa dengan penuh hasrat mengartikulasikan impian dan ambisi mereka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk diterima di sebuah perguruan tinggi. Wawancara adalah momenmu untuk meyakinkan pihak kampus idaman bahwa kamu adalah calon mahasiswa yang mereka inginkan dan butuhkan. Dengan menunjukkan energi dan antusiasmemu tentang kegiatan akademik dan ekstrakurikuler, kamu juga sekaligus menyampaikan kepada pewawancara bahwa kamu akan mentransfer semangat itu untuk sukses di kampus mereka. 

Sayangnya, banyak calon mahasiswa tidak mampu menampilkan diri mereka dalam cara yang menguntungkan karena kekhawatiran akan tampil di muka pubik. Tetapi, bagaimanapun juga, berbicara di depan umum memang bisa menjadi momen yang sangat menakutkan.

Orang yang mengalami kecemasan berbicara di depan umum mengakui kekhawatiran mereka bahwa mereka akan mempermalukan diri sendiri dan terlihat bodoh. Tidak heran, pada posisi ini, calon mahasiswa memang berada di bawah tekanan besar untuk berhasil. Tekanan ini pulalah yang menambah ketakutan dan ketidaknyamanan dalam wawancara perguruan tinggi. Mereka dapat merasa sesak napas, pusing, sakit perut, dan tiba-tiba menjadi pelupa ekstrim. 

Sebenarnya, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi ketakutan dan mengasah keterampilan berbicara di depan umum. Salah satu caranya adalah mengikuti kelas pelatihan khusus. Jika kamu tidak bisa mengikuti kelas khusus kepribadian, jangan khawatir, ada beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk berlatih. Kombinasikan dengan pilihan topik yang sesuai, persiapan, dan praktik sesering mungkin. 

pertanyaan tes interview untuk masuk universitas

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantumu mempersiapkan diri untuk wawancara dan berbicara di depan umum.

- Yang paling penting, ingat untuk mengatur napas. Ambil napas secara teratur, sebelum kamu mulai berbicara. Ini akan menenangkan sarafmu dan memungkinkanmu memiliki waktu untuk mengatur pikiranmu. Mulailah dengan catatan positif tanpa permintaan maaf.
- Pastikan suaramu mencerminkan antusiasme dan tersenyumlah. 
- Ajukan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin kamu ketahui, tunjukkan kepada pewawancara bahwa kamu tertarik untuk belajar.
- Lakukan kontak mata.
- Beritahu cerita pribadi, pilih satu topik yang akan menyoroti kualitas terbaikmu.
- Siapkan lembar kegiatan daftar prestasi, hobi, tujuan, dan impianmu.
- Siapkan pidato singkat tentang dirimu dan berlatih di depan teman-teman, keluarga, atau rekamlah. Cara terbaik adalah dengan tidak menghafal pidato ini dan menjadikannya hanya sebagai panduan. Selain itu, berlatihlah juga untuk wawancara dengan menjawab daftar pertanyaan potensial. Sekecil apa pun persiapan akan membuatmu lebih tenang.
- Biarkan kepribadianmu bersinar. Ingat saja, mereka yang jago bicara di depan umum juga berlatih.

Seperti apa sih wawancara itu?

Wawancara diadakan dengan tujuan untuk mengenal lebih jauh calon mahasiswa. Jika Anda diminta untuk menghadiri wawancara, berarti pihak universitas tertarik dengan personal statement yang Anda tulis, dan langkah selanjutnya adalah untuk mengenal Anda lebih jauh.
Wawancara bisa berupa percakapan yang ringan, hingga diskusi mengenai topik, ataupun mengadakan debat dengan topik yang sesuai dengan jurusan pilihan Anda.

Baca Juga: 
  1. Amankah Menggunakan Google Adsense Pilot? - New !!
  2. Bongkar Kode Iklan Google Adsense Transparan
  3. Cara Mengubah Template Blog Sesuai Keinginan
  4. Cara Profesional Mendaftarkan Blog ke Webmaster Tool
  5. Langkah Membuat Postingan di Blog yang Benar
  6. Langkah awal Membuat Blog Profesional - New !!
  7. Melihat Lebih dalam tentang Sugeng.id
  8. Menaikan Visitor dengan Cara Pasang Meta tag Content
  9. Review Mendalam Tentang Maxmanroe.com
  10. Template Blog Seo Fix Cocok Untuk Adsense - New !!
  11. Tips Memilih Template Blog untuk Daftar Google Adsense
  12. Tutorial Membuat Blog di Blogger.com

Apa tujuan wawancara?

Sebenarnya wawancara itu diadakan untuk mengenal pola pikiran Anda. Jadi jangan khawatir jika Anda merasa telah menjawab dengan tidak benar. Pihak universitas hanya ingin mengetahui apa yang telah Anda pelajari hingga sekarang, dan ingin mengenal bagaimana Anda merespon terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka. Jadi jangan sungkan untuk mengungkapkan pemikiran dan ide Anda apa adanya.
Terkadang pihak universitas akan sengaja mengajukan pertanyaan yang aneh, yang tidak pernah Anda duga sebelumnya. Tujuannya adalah ingin menilai seberapa cepat dan bagaimana cara Anda menanggapi pertanyaan mereka. Jika menghadapi pertanyaan seperti itu, jawablah dengan santai dan sesuai dengan apa yang Anda pikirkan. Tetaplah ingat bahwa yang ingin dinilai oleh pihak universitas adalah bagaimana cara Anda merespon keadaan tak terduga. Pihak universitas tahu dengan jelas bahwa Anda datang untuk belajar dan bukannya sudah tahu segalanya. Mereka hanya ingin menilai keahlian berkomunikasi Anda dan keahlian Anda dalam mengatasi tekanan. Anda tidak perlu langsung menjawab pertanyaan, Anda boleh berpikir sejenak sebelum memberikan jawaban.

Apa yang saya lakukan saat wawancara?

Anda tidak perlu selalu setuju dengan ide yang dikemukakan oleh juri wawancara Anda. Anda boleh memberikan argumen jika perlu. Yang penting selama wawancara, jagalah ketenangan pikiran Anda dan berusaha untuk tetap santai dan rileks.
Seperti apa pun wawancara yang Anda hadapi, ingatlah bahwa wawancara itu bersifat interaktif. Jadi sebelum menghadiri wawancara, persiapkanlah pertanyaan yang ingin Anda ajukan kepada pihak universitas, dan pastikanlah jawaban dari pertanyaan Anda tidak tersedia di prospektus atau situs universitas.

Apa yang dicari pewawancara?

Yang paling ingin dilihat oleh pihak universitas saat wawancara adalah antusiasme Anda terhadap jurusan pilihan Anda. Pertanyaan yang ditanyakan bisa saja mengulang dari pertanyaan yang diajukan di personal statement, seperti apa alasan Anda untuk memilih jurusan yang bersangkutan. Selain itu, mereka juga ingin mengetahui seberapa Anda mengenal jurusan pilihan Anda dan pemikiran Anda terhadap karir Anda kedepan. Sebaiknya Anda mencari berita terbaru yang bersangkutan dengan bidang jurusan Anda. Ada kemungkinan berita ini akan diangkat menjadi topik diskusi saat wawancara.

Apa yang ditanya saat wawancara?

Untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, ada baiknya Anda menanyakan pengalaman wawancara para mahasiswa di universitas pilihan Anda. Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi acara open day, Anda bisa menanyakan secara langsung kepada mereka. Jika tidak, Anda tetap bisa mengakses blog mahasiswa universitas pilihan Anda dan menanyakan pengalaman mereka.

Apa yang perlu saya persiapkan sebelum wawancara?

Sebelum menghadiri wawancara, pelajarilah dan ingatlah isi personal statement Anda. Hindari memberikan jawaban yang berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan personal statement Anda.
Berpakaianlah yang rapi untuk menghadiri wawancara dan pastikan Anda hadir tepat waktu. Bahasa tubuh juga penting pada saat wawancara, jangan takut untuk melakukan kontak mata dengan juri wawancara. Perhatikan juga nada bicara Anda, jawablah dengan tegas dan percaya diri.
Biarkanlah pihak juri wawancara yang memimpin saat kapan berjabat tangan, duduk, atau memulai pembicaraan.

1. Datang Terlambat
Dalam mengikuti Tes wawancara ini sangat ditekankan kepada sobat semua untuk datang tepat waktu alias tidak ngaret, karena apabila sobat datang telat atau tidak tepat waktu maka penitia akan menganggap sobat gugur dalam tes ini. Alasannya pendek aja, "kalau gak bisa nepatin waktu, gimana nanti setelah bekerja di kemenkeu". Jadi jangan telat yaa, dan ikuti saja semua prosedurnya, jangan nawar-nawar lagi yaa....
:)

2. Berpakaian Tidak Rapi
Salah satu penilaian pertama (kesan pertama) yang akan dinilai oleh pewawancara adalah masalah pakaian sobat sendiri. Yang dinilai bukan masalah baju baru atau mahal dan memakai aksesoris yang mahal, tetapi yang dinilainya adalah masalah KERAPIAN, yaa... kerapian adalah point pertama yang harus sobat amankan. Ingaat...!! hindari pemakaian aksesoris yang berlebihan, dan pada tips sebelumnya "Tips lulus Tes Wawancara USM STAN", saya sangat menyarankan teman-teman memakai dasi, tapi dasi yang stndar saja yang sesuai dengan pakaiannya, gak usah yang harganya mahal. Ingat sekali lagi "AMANKAN POINT PERTAMA, YAITU KERAPIAN BERPAKAIN". Jangan lupa bajunya di setrika sebelum berangkat wawancara yaa.... :)

3. Tidak Mematikan Handphone Saat Wawancara
Nah, pada point ke-3 ini cukup sering terjadi, dimana saat wawancara sobat lupa mematikan handphone. Saya sangat menyarankan untuk MEMATIKAN, tidak hanya di silent, karena jika disaat wawancara hanphone berdering atau bergetar tentunya itu akan sangat mengganggu sekali. Jadi jangan lupa mematikan handphone yaa.... Masak iya gak mau mematikan sebentar saja saat tes wawancara.

4. Menghindari Kontak Mata
Ada kalanya saat wawancara sobat merasa tidak percaya diri, dan saat wawancara selalu menunduk. Ingat...!! Jangan seperti itu yaa, karena itu sudah merupakan point minus untuk teman-teman, dan menandakan teman-teman tidak siap mental.
Lalu bagaimana caranya...??
Silahkan tatap mata pewawancara dengan ramah dan tidak berlebihan, karena hal tersebut menandakan sobat memberikan perhatian lebih terhadap pewawancara atau memberikan respect kepada dia.
Ingat...!! Menatapnya jangan berlebihan seperti mau nantangin, cukup sekedarnya saja pertanda kita memperhatikan pewawancara. Kalau bisa tataplah sedikit diatas matanya atau antara mata dan alis.

5. Kurang Persiapan dan Latihan
Nah, ini yang sangat sering dilupakan oleh sobat sekalian, yaitu kurang persiapan sebelum tes wawancara.
Ada sebagian yang berpikiran, "aahh, ngapain latihan-latihan segala, toh yang ditanya yang biasa-biasa aja kan...??, gak ada materi yang musti dihafal". 
Ini salah Sob, wawancara tanpa persiapan dan latihan itu akan membuat sobat semua gugup dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara, memang sih tidak ada pertanyaan yang sulit yang ditanyakan, tapi yang harus sobat latih adalah cara berbicara yang efektif dan tidak bertele-tele.
Untuk itu mulai sekarang silahkan latihan sama teman atau guru atau orang lain, karena ini sangat bermanfaat untuk teman-teman melatih mental berwawancara.

6. Berbohong
Point ke-6 ini sangat sangat sering dilakukan oleh peserta tes wawancara. Biar terlihat keren dan luar biasa mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dengan berbohong. Ingaat Sob, pewawancara itu adalah orang-orang yang pintar dan ahli dibidangnya dan sudah mempelajari semuanya. Oleh sebab itu kebohongan sobat akan diketahuinya, karena pewawancara memiliki trik-trik pertanyaan jebakan yang nantinya akan membongkar kebohongan sobat sendiri, dan jika sudah ketahuan bohong, semuanya akan berakhir. :)
Oleh sebab itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur apa adanya, serta jawab dengan CERDAS. Yaa... Jawablah dengan Jujur dan Cerdas.

7. Gagal dalam Mengartikulasi Kelebihan dan Kekurangan
Hal ini sering dilupakan oleh peserta tes wawancara, dan terkadang dia terlalu jujur menyebutkan kekurangannya tanpa membarengi dengan kelebihan-kelebihan yang dia miliki, atau malah sebaliknya, dia membeberkan semua kelebihannya tanpa menyebutkan kekurangannya sehingga akan terkesan sombong.
Contoh nya jika pewawancara bertanya, "coba sebutkan kekurangan Anda...??"
Maka jawablah, "Buk, Saya orangnya tidak pintar buk, di sekolah saya tidak pernah mendapat 3 besar, yaa... walaupun begitu saya bertekad dalam diri saya untuk terus bekerja keras belajar, dan rajin berusaha, karena saya percaya kalau orang pintar yang malas akan kalah dari orang kurang pintar yang rajin".

Nah, dari sana sobat sobat sudah terlihat sangat keren. Lain halnya jika mengatakan, "Buka, saya orangnya gak pernah berprestasi, Saya gak pernah dapat peringkat 3 besar di kelas, dan entah kenapa saya selalu malas jika mau belajar".

Ingat yaa... ini hanya contoh, jangan sampai nanti jika ditanya seperti itu, semua teman-teman yang pernah membaca blog saya ini menjawab dengan jawaban yang sama, padahal ada juga yang pintar. hehehe....

Jadi intinya, Silahkan tutupi kekurangan sobat dengan kelebihan-kelebihan yang sobat miliki, dan jika memang banyak kelebihan sampaikan lah dengan baik sehingga tidak terkesan sombong.

8. Menjelekkan Tempat Pendidikan Yang Terdahulu
Hal yang satu ini harus sobat hindari, jika sudah pernah kuliah ditempat lain, jangan pernah menjelek-jelekkan kampus tersebut atau bahkan menjelek-jelekkan SMA sobat.
Misalnya jika ditanya, "Jika Anda sudah pernah kuliah, coba gambarkan bagaimana rasanya disana, dan bagaimana jika nanti Anda lulus di STAN...??"
Maka jawablah sperti berikut, "Di sana kuliahnya sangat asyik, kampusnya bagus, dan prospek kedepannya cukup bagus, namun jika saya diterima di STAN, maka saya akan pindah karena semua orang pasti tahu kalau STAN itu adalah impian banyak orang, dan tentunya impian saya juga, dan saya merasa prospek kedepan di STAN itu sangat menjanjikan". 

Nah, dengan begitu, kita telah menyanjung STAN, tanpa menjelek-jelekkan kampus kita terdahulu. :)

9. Menjawab Pertanyaan Dengan Jawaban Sekedar "Ya" atau "Tidak"
Terkadang saat wawancara kita terkesan menghemat suara, menghemat energi sekaligus menghemat uang. eehh... kok uang sih...?? :D
Yaa... maksudnya disaat ditanya berbagai hal, kita hanya menjawab "Ya" atau hanya menjawab "Tidak", ini tentunya tidak bagus, karena itu setiap pertanyaan cobalah memberikan jawaban yang menggambarkan hal tersebut dengan jelas dan efektif. Tapii ingaat...!! Jangan BERTELE-TELE yaa, dalam menjelaskannya.

10. Tidak Pernah Menggali Informasi Tentang STAN dan Kemenkeu
Yang satu ini sering juga dilupakan oleh sebagian peserta tes wawancara.
Ketika ditanya, "Apa yang membuat Anda sangat ingin kuliah di STAN...??"
99% jawaban yang pertama keluar dari mulut peserta adalah, "Karena kuliah di STAN gratis buk".

Hhmmm.... dasar... suka yang gratisan juga ternyata.... :D

Seharusnya tidak seperti itu Sob, coba perhatikan jawaban berikut,
"STAN merupakan sekolah impian saya dari dulu, makanya saya berusaha mati-matian untuk bisa lulus USM buk, alasan saya milih STAN adalah karena prospek kedepannya sangat bagus dan sangat menjanjikan untuk lulusannya, selain itu..............", nah, baru masuk ke masalah gratis, dapat uang saku, lulus langsung kerja dan sebagainya, sehingga kita itu terkesan masuk STAN itu memang untuk mendapatkan kesuksesan dimasa depan, gak cuma mengharap gratis nya doang. Ingat...!! Jangan pernah ucapkan masalah gratis dan dapat uang saku itu di depan jawaban sobat yaa.... :)

Terus juga, silahkan banyak baca-baca tentang kemenkeu, karena nanti juga akan ditanya seperti "Apa yang kamu ketahui tentang menkeu...??". Cukup baca-baca aja, gak usah dihafal.

Oh ya, ada kalanya juga nanti sobat ditanya, "Siapkah Anda jika ditempatkan bekerja di pelosok Indonesia...??"

Maka, jawab aja dengan mantab, "Saya siap buk, kalau tidak siap saya tidak akan daftar di STAN, hehehehe", silahkan ikuti dengan senyuman termanis yang sobat miliki.

Jangan pernah jawab dengan ragu-ragu lagi yaa, kadang itu hanya untuk gertakan saja, walaupun pada kenyataannya memang ada yang penempatan di pelosok. hehehehe :D

11. Berbahasa Tidak Benar
Nah, ini satu juga harus sangat dihindari, Berbahasa tidak benar ini maksudnya adalah, dalam mengisi kuesioner dan saat berwawancara memakai bahasa gaul, seperti gue, Gooe, Lhoo, Loe, dan berbagai macama aliran bahasa gaul di Indonesia.

Misalnya juga, saat mengisi kuesionel, "tuliskan Hobi : ........"
Terus Teman-teman tulis : "Adduucchh... 4p4 Yeeaahh...?? Mau Tau 4ja atau mau Tau Beudh...??" atau "Iiihhh ini Kertas Kepo beudhh siicchh, pengen Tau Aja M4s4lah Oyaangg... Kepo Deeecchh... Jangan gil44 donk Cyyiinn..."

Hiiiihihihih, jangan sampai lah pokoknya yaa :v

12. Mencerminkan Sikap Individualis dan Sok Tahu
Naahh ini nih, yang sering dilakukan sobat peserta tes wawancara, sering sekali berlagak sok tahu padahal tidak tahu, dan sering juga dalam wawancara menyampaikan kesan individualis. Untuk itu, nanti jangan berlagak sok tahu yaa, jika tahu yaa jawab dengan baik alias jangan terkesan sombong, dan jika memang tidak tahu yaa jawab tidak tahu dan ikuti dengan kata-kata yang menggambarkan kalau sedang berusaha mencari tahu.
Terus juga dalam wawancara selalu tunjukin sikap peduli lingkungan, dan sikap peduli teman dan orang lain. Jangan pernah tunjukin sikap masa bodo, dan sebagainya. Untuk masalah point ini sudah dibahas pada postingan terdahulu, yaitu postingan yang berjudul "Tips dan trik lulus tes wawancara USM STAN", silahkan dibaca kembali.

13. Mengeluarkan Kesan Pesimis
Saya sangat benci sekali sama orang yang dalam berbicara selalu mengeluarkan kesan pesimis, misalnya, "Saya gak bakal bisa....." atau "Saya gak mungkin......". Saya aja sudah benci sekali sama orang yang pesimis, apalagi pewawancara yaa....
Ok, oleh sebab itu disaat wawancara nanti, usahakan menunjukkan sikap optimis kepada apa saja, jangan sekali-sekali dalam berbicara terkesan pesimis. Ok sobat.... saya tidak akan panjang lebar membahas point ini, karena saya rasa, semuanya sudah paham. 

14. Tidak Menjawab Pertanyaan Pewawancara
Kadangkala ada pertanyaan yang sejatinya tidak bisa kita jawab atau kita tidak tahu harus jawab apa, namun saya sangat sarankan untuk terus mencoba menjawab semampunya, hindari menjawab "Tidak Tahu Buk", dan sejenisnya. Jadi, usahakan tetap tenang, dan jangan grogi.

15. Lupa Mengucapkan Terimakasih dan Berjabat Tangan
Nah, yang terakhir, Sering juga dilakukan oleh peserta wawancara yaitu tidak memberi salam saat pertama mau berwawancara, dan langsung duduk walaupun belum dipersilahkan, terus juga setelah selesai wawancara pergi begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih dan berjabat tangan.
Ini tentu akan merusak image sobat dimata pewawancara, oleh sebab itu usahakan hindari hal-hal di atas yaa....
Kalau bisa, jabat tangan pas mau memulai wawancara, duduklah jika sudah dipersilahkan, ucapkanlah terimakasih saat mau mengakhiri wawancara, dan berjabat tanganlah ketika hendak meninggalkan pewawancara, dan yang paling penting BERSIKAP RAMAH DAN BERSAHABATLAH KEPADA PEWAWANCARA, karena pewawancara juga manusia yang senang terhadap manusia yang ramah da bersahabat.

Ok, itulah 15 hal yang perlu sobat hindari ketika melakukan tes wawancara, semoga bermanfaat dan memberikan sedikit gambaran tentang tes wawancara USM STAN.

pertanyaan tes interview untuk masuk universitas

Pentingkah Tes Wawancara ?

Sangat penting untuk mengetahui dan mendalami sifat, karakter, dan pandangan calon karyawan terhadap profesionalisme dunia kerja.

Contoh Yang Ditanyakan

 1. Ceritakan tentang diri anda !
Jawab : Ceritakan tentang riwayat pekerjaan anda dari pertama kali sampai dengan sekarang. Jawablah dengan singkat dan jelas.

2. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini ?
Jawab : Ceritakan pengalaman kerja yang berhubungan dengan bidang yang anda lamar. Jika belum punya pengalaman di bidang itu, ceritakan terus terang anda punya keinginan untuk belajar dengan cepat di bidang baru tersebut.

3. Apakah anda merasa diri anda sukses ?
Jawab: Jawablah YA. Dan ceritakan singkat kenapa anda merasa andasukses. Yaitu anda telah menetapkan target hidup, dan sebagian telah anda capai. Dan saat ini anda berada di jalur yang tepat untuk meraih semua target hidup anda tersebut.

4. Apa pendapat rekan kerja anda terhadap diri anda ?
Jawab: Jawablah komentar-komentar rekan kerja anda terhadap diri anda yang dapat menunjang karir anda

5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ?
Jawab: Sebelum wawancara ada baiknya anda caritahu informasi mendalam tentang profil perusahaan yang anda lamar sehingga anda mampu menjawab pertanyaan ini dengan baik. Pengetahuan anda tentang perusahaan bisa menjadi nilai tambah anda.

Penjelasan Lebih Lanjut

 1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun- tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.

2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target, permasalahan, gaya manajemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.

3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal- hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan

4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu saja hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.

5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.

6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pad oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.

7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.

8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.

9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.

10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.

11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.

12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.

13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.

14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.

15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.

16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.

17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.

18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.


“Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima.”

“Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.”




1. Apa yang membuat Anda ingin masuk ke ___(nama perguruan tinggi)____ ini?
dan tak jarang masuk ke yang lebih spesifik
Mengapa Anda memilih jurusan ini?
Sang pemberi beasiswa tentunya enggan untuk memberikan beasiswa kepada mereka2 yang merasa salah masuk jurusan, atau masuk karena terpaksa, atau blas ndak punya gambaran tentangnya. Maka jawaban Anda tentang ini mustinya bisa dikisarkan pada kelebihan2 yang dipunyai oleh jurusan bersangkutan, misalkan saja: fasilitas yang lebih, reputasi yang baik, banyaknya org2 berprestasi di sana, kurikulumnya yang baik, dan sebagainya.
Lebih jauh lagi, apapun yang membuat Anda terkesan bangga dan punya penghargaan atas jurusan yang Anda pilih akan meningkatkan skor wawancara. Misal:
“Saya ingin menjadi programmer, dan setahu saya (kampus ini) punya jurusan informatika terbaik di Jawa Timur. “
“Saya suka sekali ilmu biologi, dan saya pikir tak ada tempat yang lebih tepat utk belajar tentang ini kecuali di sini”
2. Menurut Anda, apakah kekuatan terbesar yang Anda miliki?
Jawabannya bisa berkisar pada hal-hal terkait mentalitas semisal:
Ketekunan dalam belajar
Kegigihan dalam berupaya mencapai sesuatu
Kedekatan dengan orang tua (yup, ini adl kekuatan)
Keinginan belajar yang tinggi
Hasrat untuk bisa jadi yang terbaik
Semangat kompetitif, baik dengan diri sendiri ataupun dengan orang lain
Dan juga yang terkait dengan keterampilan (skill) atau pengetahuan (knowledge)?
“Saya pandai menulis”, “Saya pintar berdebat dalam bahasa inggris”, “Saya punya pengetahuan yang luas tentang otomotif”,”Saya ini orangnya teliti sekali, dan bagus sekali mengangani angka”.
Kelebihan dalam bentuk mentalitas bisa Anda gunakan di bidang keilmuan atau jurusan apapun yang Anda pilih, sementara wawasan dan keterampilan spesifik belum tentu bisa digunakan di keprofesian yang Anda pilih. Bergantung juga sih pada kemampuan si pewawancara. Semisal saja: pengetahuan yang besar di bidang otomotif bagaimanapun akan bisa berguna bagi seseorang yang mengambil bidang informatika.
Yang jelas apapun jawaban Anda, tugas selanjutnya adalah memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan, “Baik, misalnya seperti apa?”
3. Apa target karir Anda saat ini?
dan tak jarang dilanjutkan lagi dengan pertanyaan seperti…
Sepuluh tahun lagi, Anda ingin jadi seperti apa?
Masih banyak anak SMA yang tak siap dengan jawaban seperti ini, khususnya mereka yang memilih jurusan tertentu karena dorongan orang lain. Maka untuk Anda, yang penting adalah membuat sebuah target.
Carilah di google dengan kata kunci “profession for _____ major”, “jobs in (atau for) _____ major”, “career for ____ major” atau “popular jobs for ____ major.” Isi bagian kosong dengan nama bidang, misal biologi, statistika, ataupun yang lain -dalam bahasa inggris tentunya.
4. Tolong ceritakan prestasi atau pencapaian pribadi yang membuat Anda benar-benar bangga.
atau dalam bentuk yang spesifik:
Tolong sebutkan prestasi akademik terbesar yang pernah Anda raih.
atau dalam bentuk lain…
Tolong ceritakan tentang salah satu sukses yang pernah Anda raih.
Jika Anda memang tak punya prestasi akademik yang istimewa, maka Anda bisa sampaikan segala bentuk prestasi bahkan yang tak mendapat penghargaan sekalipun. Semisal Anda merasa diri Anda jagoan bahasa mandarin dan sering diminta untuk jadi guide atau bahkan MC. Itu prestasi, tapi tak ada piagam untuk itu.
Apapun yang Anda sebutkan, carilah apa-apa yang bisa menggambarkan kesungguhan, kegigihan, ketelatenan dan kesediaan Anda untuk membayar “harga” dari sebuah prestasi atau pencapaian.
5. Anda punya hobi dan ketertarikan?
Apapun hobi Anda, manaka di situ Anda bisa menunjukkan tingkat dedikasi Anda dalam menjalani hobi, maka itu akan bisa jadi nilai tambah. Semisal Anda suka pada memasak, dan lalu sebagai wujud dari kecintaan pada memasak, Anda sudah berhasil mempelajari lebih dari seratus resep masakan, dan telah mengikuti beberapa lomba masak, menulis blog tentang memasak, dan sering berinisiatif menawarkan diri menjadi juru masak di acara2 kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal, atau bahkan Anda telah punya resep masakan sendiri.
Apapun yang Anda sebutkan, carilah apa-apa yang bisa menggambarkan seberapa tinggi sebuah minat dan ketertarikan bisa mengarahkan Anda pada tingkat prestasi atau kontribusi tertentu.
Terkait dengan pertanyaan di atas adalah pertanyaan tentang keterlibatan Anda di kegiatan ekstrakurikuler dan pembelajaran yang Anda dapatkan dari sana.
6. Menurut Anda, mengapa Anda pantas jadi penerima beasiswa ini?
Ini tentu adalah pertanyaan gong. Untuk menjawabnya, Anda bisa merangkum dari jawaban2 di atas, misal terkait kelebihan2 Anda dan apa harapan dan target Anda di masa depan. Dan yang penting, Anda bisa mengulas pada aspek2 yang menjadi kriteria bagai program beasiswa tersebut. Dan juga, manakala Anda bisa mencari tahu apa harapan2 dari si -entah perusahaan atau apa- penerima beasiswa, maka itu akan jadi penambah skor yang signifikan. Silahkan Anda cari di internet berita2 yang terkait dengan program beasiswa yang Anda cari itu. Semisal Anda temukan berita tentang penyerahan beasiswa di kampus lain. Anda cari tahu apa-apa sih yang dititipkan oleh perwakilan perusahaan pemberi beasiswa. Maka faktor itulah yang kemudian Anda jadikan bahan untuk menjawab pertanyaan ini. Bahkan sampai pada bahasa-bahasa yang spesifik sekalipun. Misal saja Anda temukan bahwa si pemberi beasiswa ternyata ingin membangkitkan bibit unggul dari daerah-daerah. Maka pada wawancara Anda bisa katakan betapa Anda ingin jadi kebanggaan dari daerah Anda dan di kemudian hari ingin kembali dan memberikan sumbangsih pada daerah, dan sebaiknya Anda tidak berbohong tentangnya.
Beberapa pertanyaan lain yang bisa ditanyakan adalah:
Siapa kah yang mempengaruhi hidup Anda dan mengapa?
Tolong ceritakan tentang sebuah kesalahan yang membuat Anda belajar sesuatu darinya.
Pernah kah Anda menghadapi suatu masalah besar? Dan bagaimana Anda menghadapinya?
Apa yang Anda harapkan segera setelah lulus nanti?
Apakah Anda sudah ada gambaran terkait apa2 yang akan Anda lakukan di kampus nanti? Misal apakah Anda ingin aktif di organisasi mahasiswa atau organisasi minat bakat.
Dan lalu harap perhatikan hal-hal berikut ini:
Datanglah tepat waktu, dan sewaktu menunggu, sebaiknya Anda tidak membaca komik atau novel. Alih-alih, bawa dan bacalah buku pengembangan diri atau buku yang jadi minat Anda.
Pakai pakaian yang pantas, jangan kenakan pakaian non formal.
Buat kesan awal yang baik. Ketika bertemu pewawancara pertama kali, bahkan sebelum sesi berlangsung, ucapkan salam, jabat tangan secara mantap, dan perkenalkan nama.
Jawaban yang baik bukanlah jawaban yang bertele-tele, ngelantur, atau apapun yang keluar dari lingkup pertanyaan. Ingat si pewawancara bisa jadi akan mengajukan pertanyaan lanjutan.
Bila Anda bingung dan belum miliki jawaban, maka tak mengapa Anda diam sejenakuntuk berpikir. Jangan langsung menjawab bilamana itu malah membuat Anda bicara ngelantur. Malahan, kadang si pewawancara sengaja memberikan pertanyaan susah untuk melihat bagaimana reaksi Anda; sehingga manakala Anda menjawab terlalu cepat, Anda bisa dinilai gegabah dan kurang pertimbangan.

Tips-Tips Yang Dapat Anda Jadikan Panduan Agar Lebih Pede.

1. Anda harus tahu dengan pasti keahlian dan karakter Anda yang manakah yang sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan untuk posisi yang Anda lamar. Pikirkan dengan cermat manakah yang merupakan value added (Nilai Tambah) dari Anda yang dapat dijadikan Unique Selling Point.

2. Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak lupa ketika disuruh menjelaskan secara detail track record kesuksesan Anda pada saat interviewer ingin menggali lebih banyak dan lebih dalam tentang achievement Anda di tempat kerja terdahulu, mereka memegang CV Anda di tangan. Jangan merusak kesempatan ini dengan penjelasan yang tidak ada relevansinya dengan apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan detail dan jelas.

3. Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui website, teman-teman atapun keluarga Anda yang bekerja di perusahaan tersebut. Atau Anda dapat menelepon resepsionis perusahaan dan menanyakan dengan nada sopan apakah Anda bisa meminta brosur perusahaan tersebut.

4. Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat menanyakan kepada keluarga atau teman-teman Anda tentang rute menuju lokasi. Mengetahui lokasi perusahaan akan membantu Anda untuk datang ke interview tepat waktu.

5. Ada beberapa pertanyaan sejenis yang dilontarkan oleh interviewer di  berbagai perusahaan dan biasanya dilontarkan ketika Anda diinterview oleh HRD. Pertanyaan yang paling popular adalah Tell me about yourself! atau ceritakan mengenai Anda! Anda dapat berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada saat interview. Anda dapat berlatih dengan melibatkan teman atau keluarga Anda untuk menginterview Anda.

6. Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda apakah ada yang ingin Anda tanyakan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang intelektual seputar posisi yang Anda lamar, industry dan company profile. Jadi siapkan satu atau dua pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada interviewer.

7. Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari awal sampai akhir. Anda dapat menilai diri Anda sendiri atau meminta orang lain untuk menilai apakah Anda sudah mampu menjawab dengan tepat dan jelas bagaimana hasil interview Anda, dll.

Sebelum Wawancara :
 1. Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam keadaan terbuka atau tertutup. Melangkahlah dengan yakin.
2. Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview anda. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan suasana hangat.
3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya
4. Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara
5. Duduklah dengan tenang dan gentle
6. Letakkan barang bawaan anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja, matikan hp dan sebaiknya anda tidak mengenakan jaket.
7. Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-laki. Serta blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau bawahan lebih gelap dengan warna-warna natural bagi wanita. 8. Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu berusaha mengesankan pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni, atau bulu mata palsu. Karena akan membuat anda terlihat sangat tidak profesional.
9. Jangan merokok atau mengunyah permen karet

Saat Wawancara :
1. Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar dengan jelas serta jangan terburu- buru dalam menjawab setiap pertanyaan
2. Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara sehingga kita dapat memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang pertanyaan. Karena akan mengesankan anda tidak siap.
3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab pertanyaan dengan antusias
5. Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan bahasa isyarat mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk mengembangkan jawaban sehingga anda terlihat menguasai keadaan.
6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan pewawancara.

Hal-hal penting :
1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda
2. Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan pernah terlambat. Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua.
3. Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi, cari di internet tentang profil perusahaan, bidang kerja, produk, tarif, keunggulan. Kitatidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita dan menambah rasa percaya diri kita.
4. Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat menentukan hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara instan kita dapatkan. 

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan:
1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda?
2. Menurut anda apa kelemahan dan kekurangan diri anda?
3. Darimana anda mendapatkan informasi tentang perusahaan ini?
4. Menurut anda apakah profesionalisme itu?
5. Apa yang anda lakukan jika anda diterima bekerja di perusahaan ini?
6. Mengapa anda berhenti dari pekerjaan lama anda?
7. Apa yang membuat anda tertarik untuk bekerja disini?

 Perlu Diperhatikan hal-hal berikut :

Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena hal itu mencitrakan kita kurang professional.

Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai hal itu. Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang bisa diberikan perusahaan kepada kita.

Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh melebihi kemampuan anda
Jangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional) dimana anda akan bekerja nantinya

Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya. Tanyakan hal apa saja yang ingin anda ketahui seputar posisi yang lamar atau hal-hal lain yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira anda akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.

Tips lainnya : 

Banyak Berlatih

Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.

Melakukan Banyak Persiapan

Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani interviuw kerja. Persiapan yang dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta penampilan Anda. Semakin baik Anda mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan Anda bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan penuh. Bagian awal dari wawancara
merupakan saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut sudah bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda juga akan semakin meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah merasa serba salah dan cemas, semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaan pertanyaan selanjutnya dengan baik.

Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal:
1. Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut;
2. Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan;
3. Anda bisa melakukan semuanya dengan baik.

Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut. Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu, kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap tenang dan santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiran- pikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah.

Banyak pertanyaan jebakan dalam wawancara kerja

Di antaranya adalah “Coba sebutkan kelemahan Anda”. Untuk menjawabnya harus hati-hati. Jangan sampai terjebak untuk membeberkan kekurangan- kekurangan diri sendiri. Tentu Anda tak mau gagal hanya gara-gara menjawab dengan sangat jujur, namun juga tak berbohong. Jadi bisa serba salah. Misalnya menjawab, “Saya orang yang perfeksionis dan sangat memperhatikan detail,”. Jangan mengira itu akan menjadi kelebihan atau nilai plus. Pewawancara justru akan mengartikan bahwa kerja Anda lambat karena Anda pasti akan bolak- balik memeriksa detail. Mengatakan tak punya kelemahan, tentu juga takkan dipercaya. Jadi, bagaimana strategi menjawabnya?

Buat Perbandingan

Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You Want, pertanyaan ini memang penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama, kita diharuskan “menjual diri”. Andrea pun menyarankan saat menyatakan kelemahan Anda, bandingkan atau hubungkan kelemahan itu dengan kelemahan orang lain. Misalnya, “Saya menjadi tidak sabar ketika tim saya tidak cepat mengambil inisiatif.” Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari kelemahan ini. Tak Perlu Berkaitan Jika merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, “Saya kurang bagus dalam berhitung atau matematika.”Kelemahan ini memang tak ada hubungannya dengan karier Anda sebagai penulis. Namun, ini adalah jawaban yang jujur.

Beri Nilai Plus
Tak ada salahnya juga menjawab kelemahan dengan jujur. Namun, tambahkan nilai plus pada kelemahan itu. Misalnya, Anda bisa menambahkan pernyataan, “....tetapi saya sedang berusaha memperbaikinya.”

Hindari Cara Klise
Karena bingung, seringkali kita mengatakan kelebihan sebagai kelemahan. Misalnya, dengan mengatakan diri kita sebagai workaholic. Ada cara sederhana dan rendah hati dalam menyatakan kelemahan. Misalnya, “Saya memang mengalami kesulitan dalam mengorganisir sesuatu. Namun, sekarang saya selalu membuat catatan mengenai hal-hal yang harus dilakukan dan selalu mengecek tenggat waktunya. Cara ini membantu saya menyelesaikan tugas dan lebih terorganisir.”

Pilih yang Aman
Usahakan memilih satu kelemahan yang tidak akan membuat Anda didiskualifikasi dari wawancara pekerjaan itu. Misalnya, dengan menambahkan pernyataan sedang berusaha memperbaiki kelemahan itu. Buat seolah sedang belajar dari kesalahan yang pernah Anda buat.

Selalu Positif
Jadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana caranya? Tampillah sebagai orang yang berjiwa positif. Siapa yang tak suka dengan orang seperti ini? Ingat sedang dalam sesi wawancara dan harus membuat diri terlihat menarik untuk direkrut. Mungkin bisa mengatakan, “Saya jarang duduk di sini (sesi wawancara) dan memikirkan diri saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin menjawab pertanyaan ini.” Ini lebih baik daripada mengatakan, “Saya jarang duduk di sini dan berpikir tentang kelemahan saya.”Hindari menggunakan atau mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara melempar nada tersebut. Jangan Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna superlatif seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan tingkat paling atas. Jika mengatakan, “Kelemahan terburuk saya...,” artinya kelemahan itu ada dalam level tertinggi dan menyiratkan Anda memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat pewawancara menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan “...hal yang paling ingin saya kembangkan...” Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu diperbaiki.

Gunakan “Mungkin”
Ketika mengatakan, “Kelemahan saya adalah...” ini menyatakan bahwa kelemahan itu mutlak, selalu ada dalam diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah. Jadi, akan lebih baik jika mengganti pernyataan dengan, “Sepertinya saya orang yang...” Jawaban ini memang menunjukkan seolah Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan itu. Namun, jawaban ini menghindari dari menjawab kelemahan dengan kekuatan. 

pertanyaan tes interview untuk masuk universitas

Apa kekurangan terbesar anda?

Ini adalah pertanyaan yang klise, namun masih akan selalu ditanyakan. Kuncinya adalah menjawab dengan sesuatu yang jujur, namun tidak mempengaruhi kemampuan anda dalam melakukan pekerjaan yang anda minati (menurut seorang pemandu karir dan blogger, Miriam Salpeter). Yang lebih penting adalah ketika anda mengidentifikasikan sesuatu sebagai kelemahan anda, jelaskan juga bagaimana anda mengatasi kelemahan tersebut.

Salpeter memberikan sebuah contoh: Seorang programmer komputer mungkin berkata, “Berbicara di depan banyak orang benar-benar membuat saya takut, tapi saya sudah berlatih menjadi seorang pembicara publik yang lebih baik. Saya sudah bergabung dengan Toastmasters, dan saya berdiri di depan cermin, berpura-pura ada kerumunan orang.” Ini adalah salah satu contoh yang baik karena berbicara di depan umum adalah sesuatu yang ditakuti kebanyakan orang, dan hal tersebut sebetulnya tidak terlalu penting bagi pekerjaan seorang programmer.

Satu hal yang tidak boleh anda katakan adalah bahwa anda seorang perfeksionis. Kenapa? Karena tidak ada orang yang mau bekerja dengan perfeksionis.

Jadi ceritakan tentang diri anda? (Pertanyaan identik yang lain: “Mengapa anda pikir anda adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini?”, “Mengapa kami harus mempekerjakan anda?”, “Apa yang membedakan anda dari kandidat lain?”)

Ini bukan sebuah undangan untuk membacakan biografi anda. Ini adalah kesempatan anda untuk menarik keluar bagian dari diri anda yang menjual untuk posisi tersebut. Jadi, jika anda menyenangi kota-kota yang anda di Indonesia dan anda senang bepergian, mungkin ini adalah topik yang baik dalam percakapan sebuah wawancara untuk posisi tour guide di Indonesia. Tapi itu menjadi tidak sepantasnya jika anda sedang berbicara tentang pekerjaan di perbankan internasional. Jika anda fasih dalam tiga bahasa dan pernah bekerja di luar negeri, maka fakta-fakta tersebut akan menjadi suatu hal yang baik untuk ditonjolkan dalam wawancara untuk pekerjaan perbankan internasional.

Ceritakan ketika anda gagal dan bagaimana anda bangkit

Mungkin hidup anda sedikit berantakan dari waktu ke waktu, namun hal yang penting adalah anda memilih satu atau beberapa kejadian di mana anda dapat menunjukkan apa yang telah anda pelajari dari pengalaman tersebut. Sebuah contoh klasik di sini adalah anda mengambil tanggung jawab yang terlalu banyak atau setuju untuk melakukan sesuatu dengan jadwal yang tidak masuk akal, menurut pemandu karir dan penulis, Chandlee Bryan. Pemulihan anda bisa berupa bahwa anda saat ini sudah merasa tenang dan sedang meningkatkan perhatian pada apa yang dapat anda selesaikan pada jadwal yang diberikan.

Apa pencapaian terbesar anda?

Jika anda menjawab pencapaian terbesar anda adalah masuk ke universitas atau mendapatkan gelar sarjana, maka anda tidak membedakan dari kandidat lainnya. Kecuali jika anda meraihnya dengan melewati berbagai macam kesulitan, seperti sakit, masalah keluarga atau masalah keuangan. Cobalah untuk mengatakan sesuatu yang berbeda yang membuat anda unik dibanding kandidat lain.

Hal ini juga bukan berarti anda menyebutkan prestasi anda ketika berhasil meraih medali olimpiade atau melakukan tindakan kepahlawanan. Idealnya anda harus menunjukkan bukti keahlian anda yang berhubungan dengan pekerjaan yang anda minati, seperti komunikasi, inisiatif, teamwork, atau mengorganisasi. Contoh: anda berlatih bahasa Jepang selama 3 bulan karena anda akan tinggal di negara tersebut selama beberapa waktu, atau anda mengorganisasi sebuah tim untuk menyelenggarakan sebuah event.

Perubahan apa yang akan anda buat untuk perusahaan kami jika anda kami terima?

Pertanyaan yang satu ini siap-siap membuat anda tersandung dalam berbagai cara, menurut Ford R. Myers, penulis buku ‘Get the Job You Want Even When No One is Hiring’. “Tidak peduli seberapa tenang anda dalam situasi ini, anda adalah orang luar, dan tidak tahu apapun kondisi di dalam perusahaan, ” Myers memperingatkan. “Bahkan jika saran anda baik, anda mungkin telah membuat mereka terlihat seperti orang bodoh, jika mereka tidak melihat hal-hal dengan cara anda. Dan sebaliknya jika anda mengatakan sesuatu yang tidak sejajar dengan budaya perusahaan, maka anda yang terlihat seperti orang bodoh.”

Myers merekomendasikan mengatakan sesuatu seperti ini: “.. saya tidak akan menjadi dokter yang baik jika saya memberikan diagnosa saya sebelum memeriksa pasien. Jadi jika saya diterima, maka saya akan melihat baik-baik pada apa yang sedang terjadi, berbicara dengan banyak orang dan setelah memeriksa seluruh situasi, saya akan datang kepada anda dengan proposal masukan-masukan pada anda, dan bersama-sama kita akan membuat sebuah solusi . “



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : pertanyaan tes interview untuk masuk universitas

0 komentar:

Posting Komentar